Logam-logam transisi dalam memang sengaja diletakkan di 'luar' tabel periodik. Hal ini banyak dilakukan untuk memperpendek ruang yang dibutuhkan dalam menggambar tabel periodik. Letak logam transisi dalam yang sebenarnya dapat dilihat di tabel periodic.
Di bagian bawah gambar tabel periodik yang memanjang ke
samping. Apabila versi yang seperti ini dipasang sebagai papan peraga di ruang
kelas atau laboratorium, tentu akan sulit dipasang. Secara estetis, tabel yang
yang terlalu memanjang juga tidak begitu indah dipandang. Karena itu, tabel
periodik sengaja dipotong di bagian logam transisi dalam. Jumlah golongan logam
transisi dalam yang tidak jauh berbeda dengan jumlah golongan utama ditambah
logam transisi, menjadikannya pas diletakkan di bawah hasil pemotongan tabel
periodik. Terlebih logam transisi dalam yang ditemukan saat ini hanya 2
periode, sehingga tidak memakan tempat terlalu banyak di bawah tabel periodik
utama.
Sebetulnya, masih ada lagi jenis tabel periodik yang lebih
'gila' yaitu tabel periodik diperpanjang yang memuat unsur-unsur teoretis yang
belum ditemukan..
Nama logam transisi dalam (inner transition metal) bisa jadi
berasal dari letaknya terhadap sistem periodik. Jika kita cermati sistem
periodik versi panjang (yang tidak dipotong), lantanida dan aktinida di periode
6 dan 7 menjadi 'jembatan' (transisi) antara alkali tanah dengan logam
transisi. Sedangkan logam transisi sendiri menjembatani peralihan antara alkali
tanah dengan grup Boron. Kata 'dalam' ditambahkan karena letaknya yang lebih
dalam (secara tampilan posisinya lebih rendah) dibandingkan logam transisi.
Grup ini sengaja diberi nama tersendiri untuk membedakannya dari grup logam
transisi; grup ini memiliki sifat yang mirip denga Lantanum atau Aktinium,
selain itu elektron terakhirnya berada pada orbital f; menjadikannya masuk blok
f, berbeda dengan logam transisi yang merupakan blok d.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah dengan sopan