Objek Wisata Danau Tahai
Danau
Tahai terletak di Desa Tahai, Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu,
Kotamadya Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah. Danau ini terletak kurang
lebih 30 km dari Kota Palangkaraya menuju ke daerah Sampit. Kata Tahai sendiri
berasal dari bahasa Dayak yang berarti danau.
Lokasi
danau ini memang sedikit agak masuk ke dalam, tepatnya sekitar 3 km dari
pinggir jalan raya. Namun wisatawan tidak perlu cemas, karena untuk menuju ke
lokasi bisa aksesnya sudah cukup mudah. Wisatawan bisa menggunakan kendaraan
umum berupa bis jurusan Palangkaraya tujuan Sampit turun di Desa Tahai kemudian
berjalan kaki menuju lokasi Danau Tahai. Selain angkutan umum, pengunjung juga
dapat menuju lokasi dengan menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun
roda empat. Aksesnya memang sangat mudah karena jalan menuju objek wisata ini
sudah beraspal dan cukup bagus, walaupun ada beberapa bagian jalan yang berlubang, namun tidak mengurangi kenyamanan saat menuju objek wisata in.
Berdasarkan
cerita yang berkembang di masyarakat sekitar ada 2 versi yang berkembang
mengenai asal-muasalnya danau ini. Versi pertama menyatakan bahwa Danau Tahai
ini terbentuk karena akumulasi genangan air di lokasi penambangan pasir.
Sedangkan versi kedua adalah karena adanya perubahan aliran Sungai Kahayan,
sehingga mengakibatkan genangan air yang tidak mengikuti aliran sungai
tersebut. Namun, dari kedua versi tersebut sampai saat ini belum ada data resmi
mengenai terbentuknya Danau Tahai ini.
Memang
di daerah Kalimantan banyak sekali terdapat danau. Namun kebanyakan masyarakat
lebih memilih Danau Tahai sebagai salah satu tujuan wisatanya. Hal ini
dikarenakan di danau ini memiliki beberapa keistimewaan tersendiri daripada
danau-danau lainnya di daerah Kalimantan. Keistimewaan tersebut adalah danau
ini memiliki warna air yang berbeda yakni berwarna merah. Berdasarkan hasil
penelitian, warna merah tersebut terbentuk karena airnya berasal dari air tanah
gambut dan akar-akar pohon di lahan gambut tersebut. Keistimewaan lainnya
adalah pemandangan di sekitar danau yang sangat memukau karena para wisatawan
dapat menyaksikan pemandangan yang unik, yakni pemandangan rumah-rumah terapung
yang oleh masyarakat sekitar disebut dengan rumah lanting.
Di
kawasan objek wisata Danau Tahai ini terdapat jembatan kayu yang mengelilingi
kawasan danau dan juga menghubunggkan danau ke kawasan hutan, sehingga para
wisatawan dapat berjalan-jalan ke tengah danau sambil menikmati pemandangan
alam yang sangat mempesona. Bagi para wisatawan yang memiliki hobi
berpetualang, bisa menyusuri kawasan hutan di dekat danau dengan trekking yang
lumayan menantang karena di samping kanan dan kiri banyak ditumbuhi pohon-pohon
yang masih alami dan terjaga kelestariannya. Namun para pengunjung tidak perlu
khawatir karena di dalam hutan tersebut telah dibuat trek dari kayu yang dapat
dilalui oleh para wisatawan. Dikawasan ini juga ada jembatan kayu yang sangat tua, yang terbuat dari kayu ulin atau kayu besi. jembatan ini yang sering dijadikan objek foto pengunjung karena keunikan dan enggelnya yang bagus. jembatan ini terlihat usang dan rapuh, namun jembatan ini masinh kuat karena terbuat dari kayu ulin dan beberapa menggunakan seling besi untuk memperkuatnya. Namun harus tetap berhati-hati saat melewati jembatan ini karena beberapa tapakan kayu yang sudah mulai hilang.
Memasuki
kawasan hutan, para wisatawan akan disuguhi pemandangan yang sangat indah,
udara yang sejuk dan dilengkapi dengan suara-suara merdu dari kicauan burung.
Jika beruntung, wisatawan dapat bertemu dengan Uwak-Uwak, yaitu salah satu
jenis kera yang hanya terdapat di kawasan hutan tersebut dan dilindungi oleh
pemerintah karena populasinya yang hampir punah. Nah, bagi pengunjung yang
lelah setelah trekking di dalam hutan, di kawasan objek wisata ini juga telah
disediakan beberapa gazebo di area jembatan tersebut yang dapat digunakan untuk
duduk-duduk sekadar melepas lelah. Jika gerah anda bisa terjun ke air untuk berendam sedari menyegarkan badan.
Biaya masuk ke danau ini yaitu Rp.5000,-/org. Di
danau ini juga disediakan berbagai fasilitas yang dapat digunakan atau disewa,
seperti sepeda angsa, perahu dayung, tempat karaoke, rumah makan, musholla,
lahan parkir yang memadai dilengkapi pos keamanan dan bagi para pengunjung yang
ingin menginap. Di lokasi objek wisata ini juga terdapat penginapan berupa
rumah dengan kisaran harga mulai dari Rp 75.000,- hingga Rp 200.000,- per
malam.Berjarak sekitar 1 km dari Danau Tahai ini juga terdapat penangkaran
Orang Utan Nyaru Menteng. Penangkaran ini milik Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival).
Namun sayangnya penangkaran ini dibuka untuk umum hanya pada hari Minggu atau
hari libur. Jadi bagi yang ingin melengkapi liburan di Danau Tahai ini bisa
berkunjung di hari libur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah dengan sopan