BUAH NANAS DENGAN ENZIME BROMELAIN
Deskripsi Annanas
camosus (L) Merr.
Klasifikasi tanaman nanas menurut Prihatman (2000)
adalah:
Kingdom :
Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Class
: Angiospermae
Ordo
: Farinosae
Familia
: Bromiliaceae
Genus
: Ananas
Species
: Ananas comosus (L.) Merr
Nenas (Ananas comosus (L) Merr) merupakan salah satu jenis buah yang gemar
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Buah ini termasuk dalam golongan buah
yang bersifat mudah rusak dan busuk, sehingga tidak tahan disimpan dalam jangka
waktu yang lama. Buah nenas banyak dimanfaatkan, baik dalam skala industri
besar, menengah, kecil bahkan rumah tangga. Buah nenas dalam skala industri
umumnya dimanfaatkan dalam pembuatan sari buah, jem, jelly, serta proses
lainnya. Selain manfaat seperti yang disebutkan sebelumnya, buah nenas juga
dimanfaatkan untuk diambil enzim bromelainnya.
Ciri-ciri umum tanaman nenas yaitu
batangnya pendek, tebal, bergerigi dan pucuknya meruncing tajam, berserat
banyak, akarnya pendek, tebal, tumbuh di sela-sela ketiak daun, bertangkai
panjang yang tingginya kurang lebih 30 cm (Muljohardjo, 1984).
Kata pineapple berasal dari pine cone,
karena bentuk buahnya yang mirip dengan organ reproduksi tumbuhan konifer, dan
apple, karena daging buahnya yang segar, renyah mirip dengan apel. Ananas
comosus atau nanas merupakan buah tropis yang banyak terdapat di Brazil,
Bolivia, Peru dan Paraguay, yang merupakan negara asli tumbuhan tersebut. Di
Indonesia, pesebaran nanas banyak terdapat di Lampung, Riau, Bogor, dan Sadang.
Tumbuhan nanas termasuk jenis semak, batangnya pendek, hanya sekitar 1 – 1,5 m,
dengan dikelilingi oleh daun yang bulat pipih dan berduri di tepinya. Satu
batang tumbuhan nanas mempunyai minimal 30 daun dengan panjang 30 – 100 cm.
Mata tunas yang terdapat pada buah nanas
membentuk dua kelompok spiral yang saling terkait, delapan spiral pada arah yang
satu, dan tiga belas spiral pada arah yang berbeda. Masing-masing kelompok
menggambarkan bilangan Fibonacci.
Nanas membutuhkan 18 bulan untuk tumbuh
hingga berbuah. Untuk memperoleh tanaman nanas, mahkota dari tumbuhan nanas
yang lain ditanam dengan tangan. Setelah 1 tahun, akan muncul bunga kecil
seperti pine cone berwarna merah muda. Dari bunga itulah akan muncul buah
nanas. Nanas dipanen ketika sudah benar-benar masak. Untuk memastikan bahwa
nanas tersebut sudah siap panen, kadar gulanya diperiksa terlebih dulu. Buah
nanas yang sudah masak bisa langsung dimakan, biasanya disajikan sebagai
makanan penutup, dalam bentuk irisan, maupun potongan berbentuk dadu, atau
sebagai salad buah. Selain itu, nanas juga dapat disajikan dalam bentuk jus,
wine, dan topping pizza khas Hawaii.
Ada empat varietas nanas yang dijual di
Amerika. Pertama, Smooth Cayenne, yaitu varietas Hawaii dengan berat rata-rata
3-5 pon, daging buah berwarna kuning pucat hingga kuning segar. Kedua, Red
Spanish yang bentuknya hampir persegi dengan kulit yang lebih tebal, daging
buahnya berwarna kuning pucat, dan lebih harum dibanding varietas pertama.
Sugar Loaf, merupakan varietas yang paling umum, dengan berat mencapai 10 pon,
daging buah berwarna agak putih, dan bonggol yang lunak. Dan Golden Supreme,
rasanya lebih manis dibanding yang lain karena kandungan asamnya lebih sedikit,
daging buahnya berwarna kuning keemasan dan lebih renyah. Sedangkan yang banyak
terdapat di Indonesia adalah varietas Smooth Cayenne.
Buah nanas segar yang sudah matang
ditandai dengan warna kekuningan, dapat dimanfaatkan sebagai makanan yang dapat
langsung dikonsumsi sebagai sumber vitamin A atau retinol sebanyak 39 mg/100 g,
dan juga sumber vitamin C sekitar 24 mg/100 g (Muljohardjo, 1984). Kandungan gizi buah nanas segar tiap 100 gram
bahan adalah kalori 52,00 kal, protein 0,40 g, lemak 0,20 g, karbohidrat 16,00
g, fosfor 11,00 mg, zat besi 0,30 mg, vitamin A 130,00 SI, vitamin B1 0,08 mg,
vitamin C 24,00 mg, air 85,30 g, dan bagian dapat dimakan (Bdd) 53,00 %
(Direktorat Gizi Depkes R.I (1981) dalam Rukmana (1996)).
Menurut Raina (2011), buah nenas
mengandung gizi cukup tinggi dan lengkap, seperti protein, lemak, karbohidrat,
mineral, dan vitamin. Menurut Whitaker (1991), nenas juga mengandung enzim
bromelin, yaitu suatu enzim yang dapat menghidrolisis ikatan peptida pada
kandungan protein atau pada polipeptida menjadi molekul yang lebih kecil atau
asam amino. Enzim bromelain memiliki sifat yang mirip dengan enzim proteolitik
atau mempunyai sifat menghidolisa
protein lainnya, seperti enzim rennin (renat), papain, dan fisin. Penggunaan
enzim bromelin dalam industri dapat memperkecil biaya produksi, dibanding
menggunakan enzim sejenisnya yang tergolong mahal dan tersedia dalam jumlah
yang terbatas.
Buah nanas mengandung bromelin (enzim
protease yang dapat menghidrolisa protein), sehingga dapat digunakan untuk
melunakkan daging. Dari berat 100 gram buah nanas kupas dan dibuat menjadi
ekstrak sehingga dihasilkan 50 ml ekstrak nanas. Buah nanas yang masih hijau
atau belum matang mengandung bromelin lebih sedikit dibanding buah nanas segar
yang sudah matang. (Aeni, 2009).
Kandungan bromelin pada jaringan yang
umurnya belum tua terutama yang bergetah sangat sedikit sekali bahkan
kadang-kadang tidak ada sama sekali. Sedangkan bagian tengah batang mengandung
bromelin lebih banyak dibandingkan dengan bagian tepinya. Buah nanas yang masih
hijau atau belum matang ternyata mengandung bromelin lebih sedikit dibanding
buah nanas segar yang sudah matang.
Enzim bromelin dapat diperoleh dari
tangkai, kulit, daun, buah, batang tanaman nenas, maupun bongkol atau bagian
tengah buah nenas dalam jumlah yang berbeda. Kandungan enzim bromelin tertinggi
terdapat pada bagian daging buah masak, yaitu 0,080-0,125 % (Anonim, 2009a).
Untuk mendapatkannya dari buah nenas diperlukan proses isolasi enzim bromelain.
Pada tahap akhir, enzim bromelain dilakukan proses pengeringan. Enzim bromelain
merupakan enzim yang akan rusak pada suhu 60–70oC, sehingga diperlukan
perlakuan pada tahap pengeringan agar enzim bromelain tidak mengalami
kerusakan. Misalnya dengan menggunakan oven vakum atau freeze drying (pengering
beku).
Enzim Bromelin
Bromelin merupakan campuran protease
yang diisolasi dari tanaman nanas dengan nama latin Ananas comosus (Linn.)
Merr. Jenis protease dalam bromelin adalah protease sulfhidril (Tochi, 2008:
513). Bromelin dimanfaatkan untuk pengempukan daging, obat gangguan pencernaan
dan anti inflamasi. Enzim ini juga digunakan untuk aplikasi industri pada
pelarutan protein gandum, penstabilan bir, produksi hidrolisat protein, dan
penyamakan kulit. (Secor et al, 2005).
Bromelin adalah enzim yang dapat
diisolasi dari sari atau batang nanas. Bromelin tergolong kelompok enzim
protease sulfhidril. Bromelin memiliki kemampuan untuk memecah struktur molekul
protein menjadi bentuk lebih sederhana (asam amino) (Winarno, 1986).
Ekstrak kasar enzim bromelin berupa
campuran protein yang sangat encer. Akibatnya, bromelin dalam ekstrak kasar
enzim ini mudah terdenaturasi sehinggakurang menguntungkan jika diaplikasikan
sebagai enzim industri. Untuk mengatasi masalah tersebut umumnya dilakukan
pemurnian dan amobilisasi enzim.
Bromelain adalah suatu protease sulfihidril
(-SH) yang sudah menjadi tidak aktif, disebabkan karena terbentuknya ikatan
disulfida antara enzim-enzim. Secara relatif hal ini dpat diatasi dengan
penambahan senyawa pereduksi seperti sistein, markaptoetanol, glukation, dan
vitamin C. selain dengan cara penambahan senyawa pereduksi juga dapat
distabilkan dengan cara amobilisasi enzim.
Aktivitas bromelin dipengaruhi oleh
beberapa hal, yaitu bagian tanaman nanas sebagai sumber enzim, jenis substrat,
inhibitor, dan jenis presipitan yang digunakan untuk pemurnian bromelin (Esih,
2006). Aktivitas enzim bromelain dipengaruhi oleh beberapa inhibitornya seperti
diisopropilfosfofluoridat(DIPF), yang dilaporkan oleh Murachi T dan Yasui.M
pada tahun 1965 dapat menghambat aktivitas katalitik dari enzim bromelain.
Disamping itu Husain S dan Lowe G juga meneliti bagian aktif dari enzim
bromelain, secara sederhana digambarkannya deretan asam amino pada pusat aktif
dari enzim bromelain sebagai berikut:
Cys – Gly – Ala – Cys* - Trp
Dalam hal ini Cys* merupakan bagian aktif dari
bromelain.
Enzim bromelin yang diisolasi dari
daging buah nanas matang memiliki aktivitas lebih tinggi daripada enzim
bromelin yang diisolasi dari daun dan buah nanas mentah. Kondisi optimum reaksi
enzimatis bromelin dari daging buah nanas matang dicapai pada pH 6,5 pada
temperatur 500 C selama 20 menit. Aktivitas bromelin stabil pada rentang pH 2
sampai 9. Keberadaan Fe3+ dan Cu2+ dapat menurunkan aktivitas bromelin secara drastis.
Oleh karena itu, adanya kelator ion logam seperti Na2-EDTA dengan jumlah yang
tepat dapat meningkatkan aktivitas bromelin. (Priya et al, 2012)
Kecepatan katalisis akan semakin
meningkat dengan meningkatnya konsentrasi enzim. Tingginya konsentrasi enzim,
akan mempengaruhi banyaknya substrat yang ditransformasi. Lamanya waktu kerja
enzim juga mempengaruhi keaktifannya. Kecepatan katalis enzim akan meningkat
dengan lamanya waktu reaksi (Ferdiansyah, 2005).
Isolasi enzim bromelain dari nenas biasanya
menggunakan dua cara yaitu:
1. Isolasi Enzim
Bromelain dengan Menggunakan AsetoLangkah kerja isolasi enzim bromelain dengan menggunakan aseton secara sederhana adalah sebagai berikut:
- Menyiapkan dan membersihkan nenas (batang, buah) dan memotongnya menjadi baian yang kecil.
- Memblender bagian tersebut dengan menambahkan es batu agar enzim tidak rusak
- Memisahkan filtrat dari ampas dengan penyaringan.
- Mendinginkan filtrat selama 3 jam
- Larutan ditambahkan aseton dingin dengan kadar 30%, 50% dan 70 %.
- Di endapkan dengan menggunakan sentrifuge selama 15 atau 30 menit
- Memisahkan endapan yang terbentuk. Filtrat ditambahkan ammonium sulfat dengan kadar 40% dan disentrifuge sehingga di dapat endapan kedua. Kemudian filtrat ditambahkan ammonium sulfat dengan kadar 60% dan kemudian di sentrifuge
- Endapan kemudian di uji kadar proteinnya. Penentuan kadar protein enzim dari endapan yang terbentuk dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang tertentu.
Isolasi dengan menggunakan ammonium sulfat secara sederhana adalah sebagai berikut:
- Menyiapkan dan membersihkan nenas
- Memotong nenas dan menambahkan buffer posfat dengn pH 7 kemudian di blender.
- Menyaring dan mengambil filtrat dan mendinginkannya selama 15 menit
- Menambahkan ammonium sulfat dengan kadar 20% kemudian didinginkan selama 15 menit
- Larutan disentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 3500 rpm dan suhu 0 0C.
- Memisahkan endapan yang terbentuk. Filtrat ditambahkan ammonium sulfat dengan kadar 40% dan disentrifuge sehingga di dapat endapan kedua. Kemudian filtrat ditambahkan ammonium sulfat dengan kadar 60% dan kemudian di sentrifuge.
- Endapan kemudian di uji kadar proteinnya
Manfaat
manfaat kesehatan bromelain
- Bromelain efisien menjaga kesehatan jantung karena mengurangi pembentukan abnormal bekuan darah dan terjadinya plak di arteri.
- Bromelain memiliki sifat anti-koagulan yang membantu mengurangi pembentukan gumpalan darah beku dalam pembuluh darah sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
- Karena kemampuannya memecah protein, bromelain berguna memecah protein dalam jaringan yang bengkak sehingga mengurangi kejang otot.
- Karena sifat analgesik dan anti-inflamasi, bromelain bermanfaat untuk pasien rematik. Enzim ini meningkatkan penyerapan sulfur dan glukosamin yang penting untuk memperbaiki sendi.
- Dalam kasus ligamen robek, bromelain membantu mempercepat pemulihan sekaligus mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
- Penyakit kulit yang berhubungan dengan peradangan kulit atau sensasi rasa gatal seperti pruritus dapat secara efektif disembuhkan dengan bromelain.
- Bromelain juga digunakan dalam produk untuk menyembuhkan luka bakar pada kulit sekaligus menghilangkan sel-sel kulit mati.
- Sifat anti-inflamasi bromelain membantu menyingkirkan akumulasi lendir pada saluran pernapasan bagian atas sehingga mengurangi risiko penyakit seperti sinusitis dan bronkitis.
- Bromelain membantu menyembuhkan penyakit Peyroni dengan memecah kolagen yang bertanggung jawab pada pembentukan jaringan parut.
- Dengan memecah protein dalam perut, bromelain membantu meringankan sakit perut dan juga menyembuhkan masalah pencernaan.
- Studi menemukan bahwa bromelain mampu mengurangi aktivitas sel kanker. Pada beberapa hewan, bromelain efektif mengobati beberapa bakteri dan virus secara efektif.
- Penelitian juga menunjukkan bromelain berguna sebagai pengobatan untuk gangguan autoimun dan mengobati infeksi saluran kemih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah dengan sopan